Maret akan segera usai. Bulan April menjelang. Ada suatu
kebiasaan jahiliah yang patut kita waspadai bersama sebagai seorang
Muslim; 1 April sebagai hari April Mop. April Mop sendiri adalah
hari di mana orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong
kepada orang lain. Tapi tahukah Anda apakah April Mop itu sebenarnya?
Sejarah April Mop
Sebenarnya, April Mop adalah sebuah perayaan hari kemenangan
atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib yang
dilakukan lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka
merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan
kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekadar hiburan atau keisengan
belaka.
Biasanya orang akan menjawab bahwa April Mop—yang hanya berlaku
pada tanggal 1 April—adalah hari di mana kita boleh dan sah-sah saja
menipu teman, orangtua, saudara, atau lainnya, dan sang
target tidak boleh marah atau emosi ketika sadar bahwa dirinya
telah menjadi sasaran April Mop. Biasanya sang target, jika sudah sadar
kena April Mop, maka dirinya juga akan tertawa atau
minimal mengumpat sebal, tentu saja bukan marah sungguhan.
Walaupun belum sepopuler perayaan tahun baru atau Valentine’s
Day, budaya April Mop dalam dua dekade terakhir memperlihatkan
kecenderungan yang makin akrab di masyarakat perkotaan kita.
Terutama di kalangan anak muda. Bukan mustahil pula, ke depan
juga akan meluas ke masyarakat yang tinggal di pedesaan. Ironisnya,
masyarakat dengan mudah meniru kebudayaan Barat ini tanpa
mengkritisinya terlebih dahulu, apakah budaya itu baik atau
tidak, bermanfaat atau sebaliknya.
Perayaan April Mop berawal dari suatu tragedi besar yang sangat
menyedihkan dan memilukan? April Mop, atau The April’s Fool Day, berawal
dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487
M, atau bertepatan dengan 892 H.
Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin
Ziyad, Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur.
Pasukan Islam tidak saja berhenti di Spanyol, namun
terus melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitar menuju
Perancis. Perancis Selatan dengan mudah dibebaskan. Kota Carcassone,
Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan sebagainya jatuh.
Walaupun sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi
kepada suku Goth dan Navaro di daerah sebelah barat yang berupa
pegunungan. Islam telah menerangi Spanyol.
Karena sikap para penguasa Islam yang begitu baik dan rendah
hati, banyak orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas
memeluk Islam. Muslim Spanyol bukan saja beragama Islam,
namun sungguh-sungguh mempraktikkan kehidupan secara Islami.
Tidak saja membaca Al-Qur’an, namun bertingkah-laku berdasarkan
Al-Qur’an. Mereka selalu berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan
bebas, dan segala hal yang dilarang Islam. Keadaan tenteram
seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya.
Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol
tanpa kenal lelah terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun
selalu gagal. Maka dikirimlah sejumlah mata-mata untuk
mempelajari kelemahan umat Islam Spanyol.
Akhirnya mereka menemukan cara untuk menaklukkan Islam, yakni
dengan pertama-tama melemahkan iman mereka melalui jalan serangan
pemikiran dan budaya. Maka mulailah secara diam-diam mereka
mengirimkan alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah
Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih
suka bernyanyi dan menari daripada membaca Al Qur’an. Mereka
juga mengirimkan sejumlah ulama palsu untuk meniup-niupkan
perpecahan ke dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan upaya ini
membuahkan hasil.
Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan salib.
Penyerangan oleh pasukan salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa
mengenal peri kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang
dibantai, tetapi juga penduduk sipil, wanita, anak-anak kecil,
orang-orang tua. Satu-persatu daerah di Spanyol jatuh.
Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan.
Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa
berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara
salib terus mengejar mereka. Ketika jalan-jalan sudah sepi,
tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan
darah, tentara salib mengetahui bahwa banyak muslim
Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang
tentara salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa
keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar
keluar Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka.
Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Namun
beberapa dari orang Muslim diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal
penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah
benar-benar melihat ada kapal yang sudah disediakan, mereka pun
segera bersiap untuk meninggalkan Granada dan berlayar meninggalkan
Spanyol.
Keesokan harinya, ribuan penduduk muslim Granada keluar dari
rumah-rumah mereka dengan membawa seluruh barang-barang keperluan,
beriringan berjalan menuju ke pelabuhan. Beberapa orang Islam
yang tidak mempercayai pasukan salib, memilih bertahan dan terus
bersembunyi di rumah-rumah mereka. Setelah ribuan umat Islam Spanyol
berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara salib
menggeledah rumah-rumah yang telah ditinggalkan penghuninya.
Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa ketika mereka membakari
rumah-rumah tersebut bersama dengan orang-orang Islam yang masih
bertahan di dalamnya.
Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan, hanya bisa
terpana ketika tentara salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan
akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal
itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat
apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan
terdiri dari para perempuan dengan anak-anaknya yang masih
kecil-kecil. Sedang para tentara salib telah mengepung mereka
dengan pedang terhunus.
Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara salib
segera membantai umat Islam Spanyol tanpa rasa belas kasihan. Jerit
tangis dan takbir membahana. Seluruh Muslim Spanyol di
pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah menggenang di
mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman.
Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang
kemudian diperingati oleh dunia kristen setiap tanggal 1 April sebagai
April Mop (The April’s Fool Day). Pada tanggal 1 April,
orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang
lain. Bagi umat kristiani, April Mop merupakan hari kemenangan atas
dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib lewat
cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop
dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan
dalih sekedar hiburan atau keisengan belaka.
Bagi umat Islam, April Mop tentu merupakan tragedi yang sangat
menyedihkan. Hari di mana ribuan saudara-saudaranya se-iman disembelih
dan dibantai oleh tentara salib di Granada, Spanyol.
Sebab itu, adalah sangat tidak pantas juga ada orang Islam yang
ikut-ikutan merayakan tradisi ini. Siapapun orang Islam yang turut
merayakan April Mop, maka ia sesungguhnya tengah merayakan
ulang tahun pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di
Granada, Spanyol, 5 abad silam.
Jadi, perhatikan sekeliling Anda, anak Anda, atau Anda sendiri,
mungkin terkena bungkus jahil April Mop tanpa kita sadari.
(sa/berbagaisumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar